Selamat datang di blog kain wool adalah sebuah blog Informasi tentang seputar Kain woll yang di guakan khusus untuk membuat Jas Pria Premium,yang kami dapatkan langsung dari Distributor Kain Jas,Toko Textile yang menjual aneka bahan Jas Pria yag dijual online dan Ofline di Indonesia baik hanya Per meter atau Per Box yang anda dapatkan untuk Cindera Mata atau Hadiah Ulang Tahun.
BAHAN KAIN WOOL
Kain Wool di sebut juga Bahan Wool penulisan nya adalah WOOL bisa juga woll akan tetapi lebih benar dalam penulisannya adalah Kain Wool,tentu melalui Blog ini admin akan berbagi informasi tenatang berbagi seluk beluk Kain wool yang kami peroleh dari Pengalaman Pribadi sebagai pengusaha pembuatan Jas,dan Dsitributor Kain yang mempunyai Toko Kain Textile dan berbagai sumber yang daat menjadi masukan untuk blog baru ini.
Pengertian Tentang Kain Wool
Kain Wool adalah kain yang berasal dari serat Hewani seperti Domba,Kambing maupun kelinci,tetapi Dombalah yang paling banyak di gunakan selain memang keseluruhan bulu dapat di gunakan,warna dasar dari wool adalah Coklat,Silve dan Hitam
Bagian bagian Domba yang di manfaatkan untuk wool
Wol artinya serat alami yang tersusun dari protein, karena dari dari bulu domba. Setiap domba memiliki berbagai nilai bulu domba yg ditemukan di mantel mereka menggunakan serat kelas tertinggi yg ditemukan di sisi, bahu, serta punggung, sementara kelas terendah ditemukan di kaki bagian bawah.
Sifat dari Serat kain wool :
- Sangat Mewah
- Sangat Lembut dan Halus
- Alami
- Tahan terhadap kerutan
- Hygroscopic-Ronga serat kain sehinggakulit sangat nyaman
- Flexible
- Awet
- Kain terlihat jatuh
- Tahan Terhadap api
Merupakan serat wool
Struktur utama wol berisi jumlah kerutan yg tinggi. Struktur seluler unik Wool memberi sejumlah sifat yg diinginkan. Serat wol memiliki struktur bagian atas yang unik dengan tumpang tindih yg disebut sel kutikula. Sel-sel kutikula ini menyandang serat ke kulit domba. Sel kutikula mengarah ke ujung kuncinya, mirip menggunakan susunan sisik ikan.
Skala permukaan serat juga bertanggung jawab atas sifat peleburan serta penyusutan wol basah yang unik. Sisik juga menyebabkan air menghasilkan manik-manik dan berguling. Ini membantu kain wol buat mengusir hujan serta tumpahan moderat.
Proses Pembuatan woll
wool Sortasi: sesudah dicukur, wol disortir. Wol asal domba betina, domba jantan, dan anak domba harus disortir satu sama lain serta disimpan terpisah. banyak sekali kualitas wol digunakan buat weft, warps, serta tumpukan. oleh karena itu, waktu menyortir wol, faktor seperti panjang serat serta kemampuan wol buat menyerap zat warna harus dipertimbangkan. Wol yg akan menjadi sumber benang untuk tumpukan harus lentur, giat, dan lembut. Kualitas wol bervariasi tidak hanya karena jenis breed yang tidak sinkron, namun jua bergantung di lokasi geografis hewan, kondisi iklim di wilayah ini, trend gunting, kualitas, dan komposisi kuliner ternak.
Wol scouring: - Tujuan primer asal penggosok merupakan buat menghilangkan kotoran di wol seperti debu, kotoran, keringat, serta zat berminyak alami. Tanpa ini, proses lebih lanjut tidak mungkin dilakukan. Proses pengurutan dilakukan pada mesin akbar yg disebut kereta gosok. Proses ini dilakukan menggunakan banyak sekali cara.
Karbonisasi: Karbonisasi menghilangkan pengotor selulosa asal wol menggunakan mengatasinya dengan garam asam atau pembuat asam. Karbonisasi bisa dilakukan dengan wol longgar atau di barang potong sesudah digosok. tetapi, ini adalah praktik awam untuk mengarbonise barang barang bermutu dan woollens. Prosesnya dimulai dengan merendam wol pada larutan asam sulfat (H2SO4) yg bereaksi menggunakan kotoran selulosa pada wol.
Menetralisir: sehabis karbonisasi, wol dijatuhkan ke pada mangkuk bilas air dingin serta dilewatkan melalui rol meremas. lalu masuk ke bak mandi soda 100oF diikuti dengan pembersihan ion. sehabis itu, dimasukkan ke dalam semangkuk air dingin ph-6.5. Butuh 12 mnt buat menetralkan. kemudian, wol masuk ke pengering dan dikeringkan pada kira-kira 140 o F.
Carding: Wol yang bebas dari lemak, suint dan kotoran dikenai proses yang disebut carding buat membentuk benang paling utama. dalam industri wol, wol selalu digaruk dalam keadaan tak dicelup atau dicelup dengan obat bius. Bila kain primer diwarnai, maka pencelupan bisa dilakukan sehabis menyisir, berputar atau menenun.
Backwashing: setelah carding, wol, pada bentuk sliver, diberi gerusan tambahan atau "backwashing." Ini menghilangkan kotoran permukaan yg diangkat ketika operasi penguncian secara mekanis dan akhirnya membersihkan serat.
Gilling: Ini membuat serat lurus, seragam, serta searah dan akhirnya menghasilkan potongan lebih halus menggunakan mengurangi berat per satuan panjang
Ganbaran : keluar berasal atasan serat ke pada ketebalan satu, buat benar-sahih mencampur wol serta memastikan kemerataan atau keteraturan dari bahan keliling yang dihasilkan. Menggambar melibatkan melewati bagian atas melalui rol dan mengurangi irisan ke ketebalan yang sesuai yang siap dipintal. Proses diulang beberapa kali untuk memastikan keteraturan atau kemerataan dalam finishing, tahap akhir berasal proses drawing. Sejumlah mungil twist pula dibubuhi pada sliver pada tahap ini untuk meningkatkan kekuatan. Lemak yg berkurang ini disebut 'keliling'. Menggambar hanya memadukan serta mengurangi wol sebagai ketebalan yg sesuai buat dipintal.
Spinning
Spinning: Ini melibatkan menggambar rawa yg tebal dan membuatnya lebih tipis dengan putaran yg relatif, buat memberi kekuatan. Prosesnya memastikan benang seragam dengan ketebalan, putaran, kekuatan, pegangan permukaan dan penampilan yg diinginkan. Luka di paket yg simpel digunakan mirip bobbin, spook atau polisi yang akan dipergunakan buat merajut serta menenun. Tujuan pemintalan adalah buat membentuk benang dengan kepadatan linier eksklusif, menggunakan kualitas yg baik dengan porto rendah
Auto winding
Mengukus
TFO: Memutar benang ganda berpotongan paralel bisa dilakukan menggunakan metode memasukkan 2 tikungan untuk satu putaran spindle. Hal ini dilakukan untuk memberikan putaran sinkron kebutuhan arah buat memberi kekuatan untuk menggandakan benang.
Ahirnnya setelah melalui proses yang sangat panjang ahirnnya menjadi kain gulungan yang siap di oleh menjadi berbagai macam macam pakaian manusia,tentu wol sangat istimewa jika di kenakan sebagai bahan untuk Jas Pria Premium.
Demikian Artikel diambil dari pengalaman diri sendiri dan :
- fibre2fashion
- jasjahit
- institchu
References:-
1. Proc. Seminar. Specification of Australian wool and its Implications
for marketing and processing, CSIRO Division of Wool Technology and International
Wool Secretariat (No. 1994), Sydney, Australia.
2. D.Stevens, Handle: Specification and effects, in Proceedings of the Wool
spec 94, Seminar 'Specification of Australian Wool and its Implication for
Marketing and Processing', CSIRO Division of Wool Technology and International
Wool Secretariat, Sydney, Australia, November 1994, pp. H1-H10.
3. K.J.Whitely and D.Charlton, Proc. Obj. Meas. Wool Aust. Paper No. 9,
1973.
4. R.A. O'Connel and H.P.Lundgren, Text. Res.J.24 (7) (1954) pp. 677-685.
[938] R.M.W. Sumner and M.P. Up dell, Wool Technol. Sheep Breed. 49(1) (2001)
pp. 29-41.
5. P.G. Swan, Fibre specification and staple structure, in Proceedings
of the 'Woolspec 94' Seminar 'Specification of Australian Wool and its
Implication for Marketing and Processing', CSIRO Division of Wool Technology
and International Wool Secretariat, Sydney, Australia, 1994, pp. G1-G12.
6. Anonymous, Method for the determination of wool base and vegetable
matter base, of core samples of raw wool (original version), IWTO 1930 DFT,
IWTO-19-85(E), March 1985
7. D.W.Crowe and D.Stevens, Style and
processing effects, in Proceedings of the Woolspec 94 , Seminar 'Specification
of Australian Wool and its Implication for Marketing and Processing', CSIRO
Division of Wool Technology, Sydney, Australia, November 1994, pp. F1-F11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar